Mungkin sebagian dari anda pernah mendengar istilah 'Qulhu ae lek, kesuwen' terutama bagi anda yang berdomisili di jawa timur. Ya, istilah tersebut dipopolerkan oleh 'Kyai gaul' KH. Anwar Zahid dari Bojonegoro. Bagi yang belum tahu siapa KH. Anwar Zahid silahkan mampir dulu kesini.
Kembali lagi ke topik. Kata 'qulhu ae lek' sangat populer di kalangan anak muda di daerah saya. Sejarah kata qulhu ae lek yang dipopulerkan KH Anwar Zahid setahu saya bermula ketika beliau cemarah di Kanorejo, Rengel, Tuban pada saat bulan ramadhan tahun 2010 (link video). Di tengah-tengah ceramah tersebut beliau bercerita pada saat mengisi acara ceramah bulan ramadhan di daerah Jawa Tengah.
Beliau tiba di lokasi pengajian saat tiba waktu shalat tarawih. Masyarakat sekitar meminta KH Anwar Zahid untuk mengimami shalat tarawih. Namun beliau menolak karena khawatir suara beliau habis saat mengisi acara pengajian nanti, dan meminta imam yang biasanya untuk mengimami. Shalat tarawih pun dimulai, imam takbir lalu membaca al fatihah. Tanpa diduga bacaan al fatihah imam tersebut sangat lama seperti bacaan imam di Masjidil Haram. Dalam hati KH Anwar Zahid berkata "nyesel saya nolak jadi imam , ternyata imamnya songong :D ". Tidak sampai disitu, bacaan surat imam pun merupakan surat-surat panjang Al-Quran. Sampai pada suatu rakaat, setelah membaca Al-Fatihah imam pun melanjutkan untuk membaca surat. Namun bacaan imam berhenti pada kata 'wamaa...'. Ternyata imam tersebut lupa hingga menyebut 'wamaa..' sampaiberkali-kali. Tidak ada jawaban juga dari makmum. KH Anwar Zahid pun juga tidak bisa menjawab. Walaupun beliau hafal Al-Quran namun beliau tidak bisa menjawab karena beliau tidak tau wamaa mana yang imam maksud. Kata 'wamaa' jumlahnya sangat banyak di dalam Al-Quran. Semua jamaah pun bingung. Di tengah kebingungan semua jamaah tiba-tiba ada teriakan dari seorang anak kecil yang berada di barisan paling belakang, "QULHU AE LEK, KESUWEN' (Qulhu aja om, kelamaan).
Cerita di atas dimaksudkan oleh KH Anwar Zahid untuk menyinggung imam sholat yang 'kemenyek'. Karena menurut beliau imam yang baik adalah imam yang mengerti kondisi makmum. Dari situlah istilah Qulhu ae lek berasal. Bagi anda yang ingin mendowload ringtonenya silahkan klik link di bawah ini.
http://www.mediafire.com/download/2d3vwm6aklp35za/Qulhu_ae_lek.mp3
Cerita di atas dimaksudkan oleh KH Anwar Zahid untuk menyinggung imam sholat yang 'kemenyek'. Karena menurut beliau imam yang baik adalah imam yang mengerti kondisi makmum. Dari situlah istilah Qulhu ae lek berasal. Bagi anda yang ingin mendowload ringtonenya silahkan klik link di bawah ini.
http://www.mediafire.com/download/2d3vwm6aklp35za/Qulhu_ae_lek.mp3
wkwkwkwk...
BalasHapus:D
Ha ha ha ha . . . :D
BalasHapusHahahaha
BalasHapus